Formula 1 Merupakan Sebuah Ajang Adu Nyali Para Pembalap Dunia

Formula 1 Merupakan Sebuah Ajang Adu Nyali Para Pembalap Dunia

f1complete – Pertandingan balap Resep 1( F1) diketahui selaku kompetisi yang amat lingkungan. Pacuan mengaitkan rekayasa teknologi, bidang usaha tingkatan besar, serta informasi amat cermat. Itu penyebabnya F1 kadangkala amat susah mengantarkan data buat fansnya. Paling utama untuk fan terkini. Selanjutnya ini sebagian data yang lazim ditanyakan para penggemar F1 supaya lebih paham gimana kompetisi diselenggarakan serta regu bertugas.

Pada 2018, 2 regu golongan atas, Ferrari serta Mercedes, menghabiskan tidak kurang 400 juta dolar AS cuma buat mobil ataupun saat ini sekira Rp6, 2 triliun. Harga mobil single seater F1 itu jauh lebih mahal dari sedan konvensional Mercedes S- Class yang menggapai 138. 600 dolar AS ataupun dekat Rp2, 1 triliun. Apalagi pula jauh lebih mahal dari mobil custom yang lazim dipakai golongan VVIP semacam kepala negeri. Misalnya Mercedes Maybach S600 Pullman Guard 2019 selaku alat transportasi biro Kepala negara RI dengan harga 1, 56 juta dolar AS ataupun sekira Rp24 miliyar.

Formula 1 Merupakan Sebuah Ajang Adu Nyali Para Pembalap Dunia – Harga mobil F1 juga sedang di luar perhitungan penciptaan serta pengembangan mesin buat kenaikan penampilan. Itu pula terkait kategori regu. Selaku analogi, regu selevel Haas serta Williams cuma menghasilkan perhitungan nyaris 150 juta dolar AS pada 2018. Akhirnya, mobil F1 dapat terbuat dengan bujet kecil tetapi performanya hendak berbanding lurus dengan jumlah duit yang dikeluarkan.

Tetapi, untuk kompetisi menyeluruh, Aliansi Automobil Global( FIA) menghalangi perhitungan mobil suatu regu F1 maksimum 175 juta dolar AS. Ketentuan terkini ini hendak diaplikasikan mulai 2021. Akan namun karena penangguhan F1 pada 2020 dampak endemi Covid- 19, FIA serta 10 regu F1 akur regulasi ini terkini hendak diaplikasikan pada 2022.

Formula 1 Merupakan Sebuah Ajang Adu Nyali Para Pembalap Dunia

Sirkuit Silverstone, Inggris, tidaklah sirkuit balap terbaik di dunia. Terdapat di lapangan besar Northamptonshire, panorama alam di situ pula lumrah saja. Bila dibanding dengan sirkuit- sirkuit balap global di Bahrain, Cina, apalagi Malaysia, Silverstone apalagi nampak semacam benda kuno yang cuma dapat ditemui di etalase gerai orang dagang benda antik. Tetapi, selaku salah satu sirkuit tertua di dunia, Silverstone nyata memiliki asal usul berarti. Sebabnya: pada 13 Mei 1950, kompetisi bumi Resep Satu( F1) diselenggarakan buat awal kalinya di sirkuit yang dibentuk di atas sisa tanah lapang medan udara punya Kerajaan Inggris itu.

Hari itu, pas 69 tahun kemudian, kurang lebih seratus ribu orang beramai- ramai tiba ke Silverstone. Mereka bercakap- cakap, makan burger serta minum bir, berteriak- teriak, serta sesekali bertampar tangan. Raja George VI serta Istri raja Elizabeth terdapat di tengah- tengah mereka, tidak ingin melupakan momen memiliki. Di atas jalan, terdapat 21 orang pembalap dari 9 negeri turut berkompetisi. Terdapat Giuseppe Farina, Juan Manuel Fangio, sampai pembalap harapan tuan rumah, Stirling Moss.

Mengawali pacuan dari barisan sangat depan, Farina, Fagioli, serta Fangio langsung membuat para pemirsa geleng- geleng kepala. 3 pembalap harapan Alfa Romeo itu ngebut meninggalkan para rivalnya, serta saling salip buat memperebutkan posisi awal. Tetapi, kompetisi kencang itu nyatanya tidak bertahan sampai pacuan bubar. Mendekati akhir adu, Fangio hadapi kehancuran mesin serta Fagioli mulai kesusahan buat mengimbangi kecekatan Farina. Pada kesimpulannya Farina juga sukses memenangkan adu, dinobatkan selaku pemenang Grand Prix awal, menang 2, 5 detik dari Fagioli yang finis di antrean kedua. Serta, semenjak kemenangan Farina di Silverstone seperti itu adu balap F1 lalu menaiki tangga ketenaran.

“ Grand Prix kesatu telah berjalan 65 tahun kemudian, namun pacuan di Silverstone itu senantiasa memiliki tempat spesial dalam asal usul Resep Satu pula di dalam batin para fansnya,” catat Brad Spurgeon dikala mengenang pacuan memiliki itu buat The New York Times.” Beliau membikin F1 jadi garis besar. Siapa yang beranggapan bila pada era ke- 20 jumlah pemirsa F1 di tv cuma takluk jumlah dari para pemirsa Olimpiade dan Piala Bumi?”

Baca Juga : Formula 1 Ajangnya Balap Mobil Yang Kompleks

– Sebagai tempat para orang orang yang memiliki nyali besar
Terdapat banyak sebab kenapa kompetisi dunia F1 jadi salah satu atraksi yang disukai banyak orang. kekencangan mobil F1 yang dapat menyamai kekencangan jet udara merupakan satunya, serta bagi Vlad Savov, yang sempat singgah ke garasi Renault pada tahun 2018, banyak orang yang dapat membuat mobil berlari sedini itu yakni sebab yang lain.“ Banyak orang itu dapat mendesak batasan wawasan, mesin, dan konsep dengan metode yang lebih gesit serta responsif dari yang dicoba di dalam perihal yang lain,” catat Savov.

Tidak hanya itu, terdapat satu lagi alibi yang kerapkali dikira sangat berarti di antara banyaknya sebab yang sempat terdapat: para pembalap. Para pembalap F1 merupakan banyak orang yang tidak tahu rasa khawatir. Mereka nyaris senantiasa tiba dayung gas dalam- dalam sepanjang kurang lebih 2 jam, dengan resiko hadapi kematian. Walaupun tingkatan keamanan mobil F1 lebih besar dari alat transportasi yang lain, mereka dituntut tidak melaksanakan kekeliruan sedikitpun. Karenanya, Jean Todt, Kepala negara Aliansi Otomotif Global[FIA], sempat mengatakan kalau“ para pembalap F1 semacam gladiator pada masa modern”.

Dari situ, apalagi disaat kompetisi dunia F1 terkini memasuki tahap dini, para pembalap F1 telah dapat dengan gampang mencapai lampu cahaya. Pada masa 50- an, tidak terdapat pembalap F1 yang lebih hebat dari Juan Manuel Fangio. Beliau sukses menenangi 5 kali kejuaran dunia. Yang menarik, beliau mencapai 5 kali titel pemenang bumi itu dengan mengemudikan mobil yang berlainan; pada tahun 1951 beliau berhasil dengan Alfa Romeo, 1954 serta 1955 dengan Mercedes, 1956 dengan Ferrari, serta 1957 dengan mengemudikan Maserati.

Sebab kehebatannya di jalan, ketenaran Fangio setelah itu meningkat cepat. Pertanyaan itu, Jack Stewart, mantan pembalap asal Inggris, sampai- sampai sempat berkata,“ Dikala Kamu lagi terletak di dalam suatu ruangan yang penuh dengan selebritis, kemudian Fangio masuk ke ruangan itu, para selebritis itu hendak lekas dibiarkan.” Tetapi, walaupun memiliki nama baik semacam itu, Fangio nyatanya tidak menyepelehkan para pembalap lain. Serta di antara para rivalnya, Giuseppe Farina merupakan salah satu pembalap yang sangat beliau hormati. Sebabnya simpel: Farina, yang ialah pemenang bumi F1 awal, yakni pembalap yang tidak tahu rasa khawatir.

Baca Juga : Johann Zarco Menghadapi MotoGP 2021

– Munculnya pembalap pembalap lain setelah itu
Sehabis masa Farina serta Fangio, pembalap- pembalap hebat serta bernyali yang lain lalu bermunculan berarak dengan lalu bertumbuhnya resep 1. Dengan triknya tiap- tiap Graham Hill jadi raja pada dini tahun 60- an, Jackie Stewart memerintah akhir tahun 60- an, Niki Lauda tidak terkejar pada tahun 70- an, sampai Lewis Hamilton yang jadi primadona pada masa saat ini. Lalu, di antara demikian banyak yang sukses jadi raja Resep 1 pada eranya itu, siapa yang sangat hebat?

Pada 2018, dalam“ World Health Organization’ s The Best Formula Driver of All The Time?”, Five Thirty Eight melaksanakan hitung- hitungan buat memastikan siapa pembalap terbaik F1 sejauh era. Hitung- hitungan itu bersumber pada lama karir para pembalap, performa terbaik para pembalap, serta memakai 5 masa terbaik para pembalap selaku patokannya. Hasilnya nyatanya tidak mencengangkan: Ayrton Senna, pembalap asal Brasil, terletak di posisi sangat atas.

Senna, yang tutup usia dunia sehabis hadapi kecelakan pada 1 Mei 1994, memanglah cuma 3 kali mencapai gelar pemenang bumi. Tetapi, agaknya tidak terdapat yang melawan kalau beliau merupakan pembalap sangat komplet yang mempunyai keberanian mendobrak langit. Serta buat menggantikan alangkah hebatnya pembalap asal Brasil itu, Jessamy Calkin sempat menulis parabel jelas benderang di Telegraph.

Exit mobile version