Jejak Indonesia Pada Ajang Balap Mobil Formula 1

Jejak Indonesia Pada Ajang Balap Mobil Formula 1

f1complete – Indonesia sempat menaruh pembalapnya di pertandingan F1 pada 2016. Di dunia berolahraga balap mobil serta otomotif, pertandingan Resep One ataupun F1 jadi salah satu golongan paling tinggi. Pertandingan ini diiringi oleh pembalap- pembalap terbaik di yang ada di dunia. Indonesia sendiri sempat memiliki kisah tertentu di pertandingan F1. tengah fresh di ingatan kala Rio Haryanto jadi salah satu kandidat F1 masa 2016. Kala itu, Rio Haryanto berasosiasi dengan regu Manor Racing. beranjak dari perihal itu, Rio juga sanggup mewujudukan mimpinya tampak di F1. Manor Racing yang notabene merupakan konstruktor ataupun regu F1 mempersilakan satu bangku untuk Rio. Gayung juga berterima.

Jejak Indonesia Pada Ajang Balap Mobil Formula 1

Jejak Indonesia Pada Ajang Balap Mobil Formula 1

– Siapa itu Rio Haryanto
Jejak Indonesia Pada Ajang Balap Mobil Formula 1 – Dengan memiliki rupa yang tampan serta berbakat dan juga berprestasi. Seperti itu image yang menempel pada wujud pembalap mobil Rio Haryanto. Laki- laki kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini diketahui selaku pembalap RI yang andal. Beliau sempat menjajaki balap di pertandingan Resep One bersama Manor Racing Team di masa 2016.

Rio pula jadi pembalap Indonesia awal dalam histori yang sanggup mencoba pertandingan Formula One yang bergengsi itu. Sosoknya juga jadi salah satu pembalap belia yang dikira memiliki kemampuan menggantikan Asia di pertandingan Resep One era depan. Tidak hanya itu, beliau pula jadi pembalap Indonesia awal yang bisa membalap di tingkat Seri GP2. Rio memiliki dasar partisan yang teramat besar. Dengan hasil serta kemampuannya, tidak membingungkan bila beliau menyabet Indonesia KCA for Favourite Athlete 2016 serta Indonesia KCA for Big Inspiration Award 2016.

Mempunyai keinginan besar buat berkompetensi di arena F1, Rio memperjuangkan banyak sokongan dari beberapa patron. Beliau lalu beranjak meninggalkan Asia serta menjajaki pertandingan GP3 Europe Series 2010. Selaku hasil, Rio serta Manor Racing Team sudah dengan berhasil mencapai podium awal di Turki, sebutan The Best Driver Manor Racing, 1st Runner Up di Silverstone, dan 2nd Runner Up di Monza Italia. Rio setelah itu mencapai hasil dengan memenangkan pertandingan GP3 Europe Series beruntun, ialah seri 5 serta 6 di tahun 2011.

Kemenangan diperoleh di sirkuit Nürburgring Jerman, Hungaroring Budapest, serta 1st and 2nd Runner Up di Monza Italia. Beliau pula mendapat apresiasi The Best Win of Season GP3 series 2011. Merambah tahun 2013, Rio yang kuliah di FTMS Garis besar Singapura yang memiliki link dengan Anglia Ruskin University UK ini berhasil naik podium dan menemukan pemenang kedua di sprint race seri 5 GP2, sirkuit Silverstone, Inggris. Rio yang patuh melindungi situasi raga serta staminanya dengan giat olahraga ini pula menemukan banyak sokongan dari para fans yang lazim diucap selaku Kawan Rio. Sehabis Rio sukses mencapai banyak hasil, kemudian di bulan Februari tahun 2016 Manor Racing selaku regu balap F1 membagikan pemberitahuan kalau Rio Haryanto jadi pembalap mereka.

Rio sah jadi pembalap F1 buat masa 2016 serta berdampingan dengan Pascal Wehrlein. Kesimpulannya berhasil, Rio juga jadi pionir pembalap Indonesia awal yang beradu di F1. Walaupun sedemikian itu, beliau menginginkan anggaran operasional sebesar 15. 000. 000 Euro( Rp 226 Miliyar) buat menjajaki kejuaraannya.

Baca Juga : Johann Zarco Menghadapi MotoGP 2021

Terdapat peribahasa berkata, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Begitu pula dengan Rio Haryanto. Rio ialah putra dari pendamping Bagus Pennywati serta Sinyo Haryanto. Sinyo Haryanto sendiri diketahui khalayak selaku pembalap pensiunan kategori nasional. Alhasil semenjak dini, Rio sudah dididik buat senantiasa kecil hati, patuh serta ikhlas hati.

Semacam diceritakan dalam website pribadinya, kala dewasa 6 tahun, Rio kecil telah dapat mengemudikan Gokart. Beliau pula kelihatannya suka melaksanakan tantangan itu bersama si papa. Sampai setelah itu, datang waktunya untuk Rio buat menjajaki jejak para kakaknya. Beliau juga turun ke arena balap pada tahun 1999. Tidak memerlukan durasi yang lama buat membuktikan kemampuan serta keahlian balapnya.

– Hal bersejarah keikutsertaan Rio Haryanto dalam ajang F1
Kesertaan Rio Haryanto di pertandingan F1 pasti jadi asal usul tertentu untuk Indonesia. Walaupun, banyak polemik yang melampiri. Semacam status selaku pay driver, balapan 12 kali saja, sampai raih memanjangkan hal pendanaan negeri untuk Rio. Walaupun sedemikian itu, Rio Haryanto senantiasa dapat tampak di F1 masa 2016. Beliau memperoleh peluang buat adu cepat dengan para pembalap hebat dunia semacam Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, Nico Rosberg, sampai Kimi Raikkonen.

Sayangnya, Rio Haryanto tidak sempat mengecap nilai dari 12 pacuan yang dikerjakannya di F1. Finish terbaiknya merupakan posisi ke- 15 di GP Monaco. Tetapi, terdapat sebagian memo yang sukses ditorehkan di F1 masa 2016. Ilustrasinya kala Rio sukses melebihi kawan seregunya, Pascal Wehrlein dalam tahap kualifikasi.

Baca Juga : Kinerja Ferrari Yang Terlalu Lambat Pada Ajang Formula 1

– Mencari penerus dari Rio Haryanto untuk melanjutkan ajang Formula 1
Sehabis Rio Haryanto, belum terdapat pembalap Indonesia lagi yang turut pacuan di pertandingan F1. Tetapi, asa buat memandang pembalap Indonesia lain di F1 sedang terpelihara. Itu sebab terdapat seseorang pembalap Indonesia yang saat ini ini tampak di Formula 2. Ia merupakan Sean Gelael. Pembalap kelahiran 1996 itu turut dan dalam pertandingan Formula 2. Sean membuka pekerjaannya di Formula 2 pada 2016. Tepat sesudah Rio Haryanto promosi ke F1. Tadinya, Sean Gelael tampak di pertandingan Formula 3 yang ialah feeder buat Formula 2.

Peforma Sean Gelael di pertandingan Formula 2 terhitung lumayan baik. Walaupun belum sempat jadi pemenang, Sean luang naik podium di posisi kedua. Perihal yang membuat Sean mulai dilihat oleh regu F1. Sean sendiri luang jadi test driver dari regu F1, Toro Rosso. Saat sebelum balapan, seluruh regu F1 memanglah melaksanakan tahap bimbingan. Umumnya, regu F1 membagikan kewajiban itu pada para pembalap belia dari Formula 2.

Tahap bimbingan ini digunakan regu buat melengkapi settingan mobil saat sebelum kejuaraan diawali pada hari Minggu. Sean terdaftar jadi test driver Toro Rosso pada 2017 serta 2018 sebesar 6 kali. Jadi, dengan cara pengalaman Sean Gelael sempat mengemudikan mobil F1. Modal yang pastinya amat baik untuk laki- laki yang lahir di Jakarta itu.

Pada masa 2020, Sean Gelael beradu kembali di pertandingan Formula 2. Ia berasosiasi dengan regu Dams yang notabene merupakan pemenang bertahan. Bila sanggup tampak ciamik di Formula 2 2020, Sean Gelael memiliki kans besar buat beradu di F1. Asal Indonesia buat menaruh pembalapnya di pertandingan F1 sedang terpelihara. Para peminat berolahraga otomotif pasti berambisi bila Rio Haryanto tidaklah pembalap terakhir Indonesia yang beradu di Formula One.