Penyebab Dari Tabrakan Yang Tragis Di GP Tuscan Pacuan

Penyebab Dari Tabrakan Yang Tragis Di GP Tuscan Pacuan

f1complete – Formula Satu, disingkat F1( ataupun bernama komplit FIA Formula One World Championship),ialah jenis sangat besar balap mobil kursi tunggal yang diatur oleh Federasi Otomotif Garis besar( FIA) dan dimiliki oleh Resep One Group. Terdiri dari beberapa seri pacuan yang diketahui dengan sebutan Grand Prix. Balapan diselenggarakan di dalam sirkuit atau rute lazim dalam kota yang ditutup untuk lazim. Hasilnya membenarkan 2 titel juara alam, satu untuk pembalap dan satu lagi untuk konstruktor.

Mobil Formula Satu merupakan mobil balap tercepat di bumi, sebab kecekatan menikung yang diperoleh oleh aerodinamika style turun. Mobil ini bisa menggapai kecekatan 300 kilometer atau h( 185 mph) yang diperoleh oleh mesin yang bisa menggapai daya sebesar 850 energi jaran pada putaran mesin dekat 18. 000 rpm( per 2005).

Penyebab Dari Tabrakan Yang Tragis Di GP Tuscan Pacuan

Penyebab Dari Tabrakan Yang Tragis Di GP Tuscan Pacuan

– Siapakah Valtteri Bottas itu?

Penyebab Dari Tabrakan Yang Tragis Di GP Tuscan Pacuan – Valtteri Viktor Bottas merupakan seseorang pembalap Finlandia yang dikala ini berkompetisi di Formula Satu dengan Mercedes, pacuan di dasar bendera Finlandia. Sehabis tadinya mengemudikan Williams dari 2013 sampai 2016. Bottas sudah memenangkan 9 pacuan, 3 pada 2017, 4 pada 2019 serta 2 pada 2020, semenjak berasosiasi dengan Mercedes.

Valtteri lahir di Nastola, Finlandia, pada 28 Agustus 1989 dari pendamping Rauno Bottas serta Marianne Välimaa. Bapaknya mempunyai industri pembersih kecil, serta ibunya merupakan seseorang pengasuh. Beliau menempuh pembelajaran di Heinola. Bottas bekerja di angkatan sesaat, yang harus untuk laki- laki berusia di Finlandia.[6] Jenjang militernya merupakan kopral cengkal.

– Tentang penyebab terjadiya insiden tragis
Valtteri Bottas berkata dirinya tidak ingin disalahkan selaku pemicu kejadian musibah yang mengaitkan beberapa pembalap kala restart Safety Car di Grand Prix Tuscan, Sirkuit Mugello, Italia. Pebalap regu Mercedes itu lagi mengutip ganti arahan adu dari kawan satu timnya, Lewis Hamilton kala Safety Car pergi awal kali menyusul tumbukan beberapa pebalap di Belengkokan 2 lap pembuka yang menimbulkan Max Verstappen serta Pierre Gasly kandas meneruskan adu.

Bottas memelankan mobilnya, mengutip ancang- ancang buat restart Safety Car di lap ketujuh, saat sebelum tusuk gas meninggalkan rival- rivalnya. Hendak namun, para pebalap yang terletak di barisan balik kelihatannya berupaya serta menebak- nebak bila Bottas telah mengawali kembali pacuan yang berakhir ke tumbukan berangkaian kala mobil Alfa Romeo Antonio Giovinazzi menubruk mobil Haas Kevin Magnussen dari balik, dengan Nicholas Latifi dari regu Williams serta Carlos Sainz dari regu McLaren turut jadi korban.

” Aku serupa sekali tidak dapat disalahkan buat itu,” tutur Bottas pascalomba semacam diambil halaman sah Resep 1. ” Seluruh bisa mempunyai pemikiran sesuka mereka tetapi aku melaksanakan kecekatan yang tidak berubah- ubah saat sebelum maju. ” Iya, aku maju belum lama tetapi kita mulai pacuan dari garis kontrol, bukan saat sebelum itu, jadi mereka yang di balik yang musibah sebab itu, mereka dapat memandang ke kaca mereka.

Bottas mempersoalkan keamanan dari metode yang legal dikala ini yang memperbolehkan pebalap maju saat sebelum berakselerasi. ” Perbandingan tahun ini merupakan Safety Car, mereka memadamkan lampu lumayan telanjur, jadi kamu dapat membuat antara lumayan lelet. Jadi pastinya, kala kamu mengetuai kamu mengoptimalkan peluang itu. Sehabis bendera merah dikibarkan serta pacuan wajib mulai balik, Bottas pada kesimpulannya takluk dari Hamilton sehabis restart kedua, ekor dari musibah mobil Lance Stroll dengan 13 lap tertinggal. ” Itu nyata serupa sekali bukan kekeliruan Valtteri,” tutur Hamilton membela.

” Spesialnya kala kamu terletak di posisi semacam Valtteri, kamu mengalami posisi selaku atasan serta setelah itu pastinya mereka mau buatnya lebih menarik tetapi hari ini bisa jadi sedikit pergi dari batasan. Tetapi ia melaksanakan benar apa yang tiap orang hendak jalani.” Para steward pacuan pula tidak mempersalahkan Bottas, tetapi berikan peringatan pada para pebalap yang ikut serta tumbukan dengan melaporkan,” Pebalap Mobil 77( Valtteri Bottas)… taat kepada regulasi. Mobil 77 memiliki hak cocok regulasi buat memerintah laju.”

Baca Juga : 6 Juara dan 6 Kalah dari GP F1 Portugal 2021

– Kronologi kejadian
Tumbukan besar antara Valtteri Bottas( Mercedes AMG Petronas) serta George Russell di lap ke- 31 F1 Emilia Romagna di Imola, Italia hendak jadi suatu narasi. Dapat dikatakan Valtteri Bottas merupakan pembalap bungkus kedua di Mercedes AMG Petronas serta ia tumbukan dengan George Russell yang pula pembalap ketiga ataupun reserve driver di Mercedes.

Pacuan hingga dihentikan sedangkan dekat 20 menit buat bebenah jalan supaya lebih nyaman dikala dipakai pacuan kembali. Jalan musibah Bottas serta Russell ini juga ditelaah banyak pakar sebab kedua pembalap ini serupa sekali tidak ingin menekur.

Dari bagian CEO F1, Steffano Domenicali menarangkan jika ini merupakan asli musibah dikala balap, cuma saja beliau memperhitungkan Bottas memiliki berperan besar dalam musibah itu. “ Bottas terletak di posisi yang tidak pas, alhasil digunakan Russell buat overtaking,” tutur Steffano Domenicalli dalam tanya jawab web F1.

Saat sebelum kejadian terjalin, Valtteri Bottas terdapat di bagian kiri jalan, sementara itu racing line terdapat di sisi kanan sebab berikutnya merupakan belengkokan ke kiri. Tidak keliru antara dari pembalap Finlandia itu digunakan George Russell buat overtaking, namun Bottas menyudahi buat lekas kembali ke racing line.

– Pengakuan Williams George Russel atas kesalahanya pada Valtteri Bottas atas kecelakaan di sirkuit Formula Satu
Pembalap Formula 1 Williams George Russel memohon maaf pada Valtteri Bottas atas perilakunya sehabis musibah Grand Prix Emilia Romagna, Ahad kemudian. Beliau membenarkan kalau itu bukan hari yang bagusnya buat karir di Resep 1. Sehabis ikut serta musibah dalam pacuan di Sirkuit Imola, Russell nampak amat marah dengan Bottas. Beliau yakin kalau pembalap Mercedes itu dengan terencana memaksanya pergi dari jalan dikala mempunyai kesempatan buat menyalipnya.

Tiba dengan kecekatan dekat 320 kilometer per jam, Russell pergi ke rerumputan, anjlok, serta beradu dengan Bottas. Beliau nampak jengkel. Tetapi, sehabis merenungi peristiwa itu seharian, Russell sanggup balik kerak dengan unggah permohonan maaf di alat sosial. Ia berkata bertanggung jawab atas langkahnya yang mendahului Bottas yang selesai dengan musibah. Russel pula berterus terang tidak menyikapi kejadian itu dengan cara betul.” Kemarin bukan hari yang sangat dapat aku banggakan,” tutur George Russell diambil dari Motorsport, 20 April 2021.

Baca Juga : Sejarah Formula 1 Yang Ditunjuk Sebagai Kiblatnya Ajang Balap Mobil

” Aku ketahui ini akan menjadi salah satu kesempatan terbaik kita buat mengecap poin masa ini. Kala poin itu serupa berartinya dengan yang mereka jalani saat ini, sering- kali Kamu mengutip resiko. Itu tidak menghasilkan hasil serta aku wajib bertanggung jawab.” Pembalap asal Inggris itu melanjutkan,” Aku mempunyai durasi buat memantulkan apa yang terjalin sehabis itu, aku ketahui aku sepatutnya menanggulangi semua suasana dengan lebih bagus. Marah bisa bertambah di saat- saat suasana panas. Aku memohon maaf pada Valtteri, pada regu aku serta pada siapa juga yang merasa dikecewakan oleh aksi aku.”” Aku sudah berlatih sebagian pelajaran susah akhir minggu ini. Aku mau pergi selaku pembalap yang lebih bagus dari pengalaman itu. Saat ini fokus penuh pada Portugal serta peluang buat membuktikan mengenai aku sesungguhnya. Dapat kasih buat seluruh catatan, bagus positif ataupun minus. Seluruhnya hendak menolong aku buat berkembang,” ucap Russell.

Ada pula Valtteri Bottas tidak banyak berpendapat mengenai statment George Russell pertanyaan kejadian di F1 Emilia Romagna itu. Bagi ia, dalam pacuan, seseorang pembalap hendak berupaya menjaga letaknya buat senantiasa di depan.” Aku hendak senantiasa membela diri. Aku tidak mau kehabisan posisi apa juga. Itu pertahanan wajar. Dapat jadi jauh lebih kasar bila dibutuhkan.”